Senin, 07 Juli 2014

dalil adanya alloh swt - al hikam


Dalam kitab-kitab aqoid seperti Kifayatul Awaam dan lain-lain, di sana ada istilah dalil!. Dalil! yang dimaksud di sana dan di sini yang baru kita bahas tadi adalah berlainan. Dalil yang dimaksud dalam kitab-kitab tersebut ada yang secara ‘aqli secara akal, secara logika secara mathiqiyah. Apa dalilnya atau buktinya bahwa Tuhan itu ada. Dalilnya yaitu adanya makhluk. Artinya mungkinnya Mungkinnya ada makhluk. Bukan hanya glegernya ada makhluk. Sekalipun makhluk tidak ada, tapi mungkin makhluk terjadi, dijadikan. Lha ini menjadi dalilnya Alloh SWT. Bahwa Alloh SWT itu ada, Tuhan Maha Pencipta. jadi bukan glegernya jagad ini, tapi kemungkinannya glegernya jagad ini. Kemungkinan wujudnya jagad ini (kalau seandainya jagad ini tidak ada), kemungkinannya itu menjadi dalil bahwa Alloh itu ada. Seorang penjahit sekalipun tidak ada hasil jahitannya, tapi dia ada kemampuan menjahit. jadi mungkinnya jagad ini diwujudkaix menjadi tanda atau yang menunjukkan bahwa Alloh SWT itu ada.
            Adapun “dalil” yang dimaksudkan dalam. pengajian ini, misalnya sekarang melihat tembok, temboknya yang kellhatan lebih dahulu, bukan Tuhannya. Ini yang dimaksud dalam pengajian ini Tahu, tembok... baru sadar kepada Tuhan. Itu yang dimaksudkan membuat dalil makhluk untuk menunjukkan kepada Aloh SWT. Tidak sadar kepada Alloh lebih dahulu. Lalu kita termasuk yang mana, mari ambil perhatian yang sebanyak-banyaknya para hadirin-hadirot. Tapi ya mungkin dalam tahap permulaan tahu tembok, ya tembok dahulu yang lebih merangsang dalam hatinya. Tapi kemudian sadar BILLAH. Dalam tahap pertama dalam latihan ya begitu, insya Allah lama-lama menjadi manakah menjadi terampil begitu melihat makhluk terus langsung BILLAH.
            Para hadirin-hadirot, mudah-mudahan pengajian pagi hari ini benar-benar diridloi oleh Alloh SWT, dan mudah-mudahan “WALLOHU ALAKULLI SYAIIN QODIIR” bifadhlillahi wa rohmatih, wa bisya'faati rosulillahi saw wa tarbiyatih, mudah-mudahan kita semua dijadikan “minal waasiliina al muushiliin wa minal washilaati al muushilaat, wa minal kaamiliin al mukammiliin wa minal kaamilaat al mukammilaat”. mudah-mudahan dijadikan oleh Alloh SWT menjadi orang yang sadar dan menyadarkan orang lain.
            Mudah-mudahan dijadikan manusia yang sempurna dan dapat menyempurnakan orang lain. Mudah-mudahan Disamping usaha. Para hadirin-hadirot, kiranya pengajian cukup sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar