Senin, 07 Juli 2014

penglihatan hati - al hikam


ِ بسْمِ اللهِ الرَّحْـمَنِ الرَّحِيْمِ
( شُعَاعُ الْبَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ قُرْبَهُ مِنْكَ , وَعَيْنُ الْبَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ عَدَمَكَ لِوُجُدِهِ , وَحَقُّ الْبَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ وُجُوْدَهُ لاَعَدَمَكَ وُجُوْدَكَ )
            SYU’ AAUL- BASHIROTl’’ = Penglihatan hati istilah lain “Nurul Aqli” atau “ILMUYAQIIN” satu makna. Kalam orang yang mempunyai ilmul-yaqiin, atau nuurul aqli, akal yang sehat, atau “sorotan hati”, pasti orang yang berilmul yaqiin itu memiliki keyakinan yang tidak mamang lagi, tidak ayak lagi, pasti dia merasa bahwa Alloh dekat. Sebab dia senantiasa merasa dihidupkan, diberi nikmat-nikmat lahir maupun batin. Tidak mungkin atau mustahil Tuhan jauh dari dirinya. Sebah Tuhan senantiasa memberi. Memberi hidup, memberi perasaan, memberi pendengaran, penglihatan dan sebagainya otomatis dekat. Dekat, dalam arti... lebih dekat seperti difirmankan dalam AI-Our'an :
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ(ق: ١٦)
(... dan KAMI lebib dekat kepadanya dari pada urat nadi…).
            Artinya, Sebelum orang melihat misaInya, Tuhan sudah lebih dahulu Maha Mengetahui. Dan justru tahunya, melihatnya manusia itu justru ditahukan, dimelihatkan oleh Tuhan. Jadi dekat itu ada bagi istilah moril atau materiil. Si fulan dekat kepada Pak Lurah, atau pemerintah, atau presiden. Ini tidak herarti dekat fisik atau materinya. Hubungan dengan maksiat sekalipun, berlarut-larut sekalipun, harus ... harus kita jadikan batu loncatan untuk Fafirruu Ilallohi wa Rosuulihi SAW!. Kita jadikan alat yang ampuh untuk Fafirruu Ilallohi wa Rosuulihi SAW. Kita jadikan... “Kendaraan” yang ... secepat kilat untuk Fafirruu Ilallohi wa Rosuulihi SAW !.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar