Senin, 07 Juli 2014

manusia selalu dalam hal atau keadaan - al hikam
{مَا مِنْ نَفْسِ تُبْدِيْهِ إِلاَّ وَلَهُ فِيْكَ قَدْرٌ يُمْضِيْهِ}
Tidak ada suatu nafas yang engkau keluar masukkan, kecuali pada tiap keluarnya dan masuknya nafas itu ada sesuatu kodar yang harus dilaksanakan. Ada soal yang dihadapi oleh engkau. Pada setiap nafas, orang selalu menghadapi soal-soal. Dan pada setiap nafas itu harus melaksanakan soal-soal yang harus dilaksanakan.
            Mudahnya, orang itu setiap detik atau setiap nafasnya pasti dalam keadaan, keadaan sehat atau keadaan tidak sehat, keadaan mlarat atau keadaan kaya, keadaan maksiat atau keadaan tho’at, keadaan sadar atau tidak sadar, keadaan dijajah oleh imperialis nafsu atau keadaan bebas dari pada imperialis nafsu. Keadaan abdulloh atau keadaan abdun-nafsi, itu setiap saat pasti terjadi. Lha! Disini yang diharuskan adalah supaya orang senantiasa usaha dhohiron wa baathinan pada setiap nafas atau setiap detik dari hidupnya itu supaya senantiasa Fafirruu Ilallohi wa Rosuulihi SAW. Ketika orang sedang thoat, harus Billah disamping Lillah Billah. Atau menyadari bahwa dia bisanya thoat itu karena mendapat pertolongan atau mendapat fadlol dari Alloh SWT. Dan harus syukur. Syukurnya ya seperti itu tadi, menyadari Billah. Tidak diakui sendiri. Ketika maksiat, secepat mungkin harus bertaubat. Dan harus diakui pada dirinya sendiri timbulnya maksiat itu.
وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيْئَةِ فَمِنْ نَفْسِكَ . النساء : ٧٩
(Dan apa-apa yang engkau derita dari keburukan adalah dari dirimu sendiri).
Jadi harus diakui karena saya. Dan secepat kilat bertaubat!. Malah, nuwun sewu, wonten ing tempat sanes mboten namung maksiat, ingat mengenai pribadinya sendiri saja, segala maksiat harus diakui sekalipun yang diperbuat orang lain. Ini lebih baik dalam keadaan nikmat, orang. harus syukur. Syukur, seperti yang sudah kita maklumi, yaitu harus BILLAH ! Atau mengetahui si pemberi ! Dan menggunakan nikmat itu untuk apa yang diridloi oleh si pemberi. Atau waktu mengalami “baliyaat” atau bilahi. Bilahi soal fisiknya atau sekalipun soal batinnya sekali. Dalam hal ini harus ridlo. Ridlo disamping usaha.
            Para hadirin-hadirot, ini kita sekalian sudah semestinya atau belum, mari kita koreksi diri kita masing-masing! Dus!, orang itu dalam sehari semalam kalau tidak tepat atau ya, kurang lebih 24.000 masuk dan 24.000 keluar nafasnya. Lha !, ini harus kita laksanakan menurut keadaan-keadaan seperti di atas. Pada hadirin-hadirot, mari keadaan kita, kita cocokkan dengan pengaiian ini, sudah cocokkah atau belum, mari kita koreksi. Kalau sudah cocok ya, alhamdulillah dan mari kita, teruskan, kita tingkatkan, kita sempurnakan. Kalau belum cocok, mari sekarang juga kita cocokkan disamping harus tobat. Dan begitu juga keadaan keluarga kita bagaimana, tanggung jawab kita!. Masyarakat bagaimana, itu juga menjadi tanggung jawab kita!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar