{مَا مِنْ نَفْسِ تُبْدِيْهِ
إِلاَّ وَلَهُ فِيْكَ قَدْرٌ يُمْضِيْهِ}
Tidak ada suatu nafas yang engkau keluar masukkan,
kecuali pada tiap keluarnya dan masuknya nafas itu ada sesuatu kodar yang harus
dilaksanakan. Ada
soal yang dihadapi oleh engkau. Pada setiap nafas, orang selalu menghadapi
soal-soal. Dan pada setiap nafas itu harus melaksanakan soal-soal yang harus
dilaksanakan.
Mudahnya,
orang itu setiap detik atau setiap nafasnya pasti dalam keadaan, keadaan sehat
atau keadaan tidak sehat, keadaan mlarat atau keadaan kaya, keadaan maksiat
atau keadaan tho’at, keadaan sadar atau tidak sadar, keadaan dijajah oleh
imperialis nafsu atau keadaan bebas dari pada imperialis nafsu. Keadaan
abdulloh atau keadaan abdun-nafsi, itu setiap saat pasti terjadi. Lha! Disini
yang diharuskan adalah supaya orang senantiasa usaha dhohiron wa baathinan pada
setiap nafas atau setiap detik dari hidupnya itu supaya senantiasa Fafirruu
Ilallohi wa Rosuulihi SAW. Ketika orang sedang thoat, harus Billah disamping
Lillah Billah. Atau menyadari bahwa dia bisanya thoat itu karena mendapat
pertolongan atau mendapat fadlol dari Alloh SWT. Dan harus syukur. Syukurnya ya
seperti itu tadi, menyadari Billah. Tidak diakui sendiri. Ketika maksiat,
secepat mungkin harus bertaubat. Dan harus diakui pada dirinya sendiri
timbulnya maksiat itu.
وَمَا أَصَابَكَ مِنْ
سَيْئَةِ فَمِنْ نَفْسِكَ . النساء : ٧٩
(Dan apa-apa yang engkau
derita dari keburukan adalah dari dirimu sendiri).
Jadi harus diakui karena saya. Dan secepat
kilat bertaubat!. Malah, nuwun sewu, wonten ing tempat sanes mboten namung maksiat,
ingat mengenai pribadinya sendiri saja, segala maksiat harus diakui sekalipun
yang diperbuat orang lain. Ini lebih baik dalam keadaan nikmat, orang. harus
syukur. Syukur, seperti yang sudah kita maklumi, yaitu harus BILLAH ! Atau
mengetahui si pemberi ! Dan menggunakan nikmat itu untuk apa yang diridloi oleh
si pemberi. Atau waktu mengalami “baliyaat” atau bilahi. Bilahi soal fisiknya
atau sekalipun soal batinnya sekali. Dalam hal ini harus ridlo. Ridlo disamping
usaha.
Para hadirin-hadirot, ini kita sekalian sudah semestinya
atau belum, mari kita koreksi diri kita masing-masing! Dus!, orang itu dalam
sehari semalam kalau tidak tepat atau ya, kurang lebih 24.000 masuk dan 24.000
keluar nafasnya. Lha !, ini harus kita laksanakan menurut keadaan-keadaan
seperti di atas. Pada hadirin-hadirot, mari keadaan kita, kita cocokkan dengan
pengaiian ini, sudah cocokkah atau belum, mari kita koreksi. Kalau sudah cocok
ya, alhamdulillah dan mari kita, teruskan, kita tingkatkan, kita sempurnakan.
Kalau belum cocok, mari sekarang juga kita cocokkan disamping harus tobat. Dan
begitu juga keadaan keluarga kita bagaimana, tanggung jawab kita!. Masyarakat
bagaimana, itu juga menjadi tanggung jawab kita!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar