Senin, 07 Juli 2014

tanda kebahagiaan - al hikam


بِسْمِ اللهِ الرَّحْـمَنِ الرَّحِيْمِ
{مِنْ عَلاَمَاتِ النَّجَحِ فِى النِّهَايَةِ الرُّجُوْعُى اللهِ فِى الْبِدَايَاتِ }
(Setengah dari pada tanda-tandanya akan bahagia akan sukses pada akhirnya, yaitu senantiasa kembali kepada Alloh dalam permulaannya).
            Ini merupakan kelanjutan dari dawuh Mushonnef dalam Pengajian Minggu yang lalu, "MAA TAWAQQOFA MATHLABUN ANTA THOOLIBUM BIROBBIKA".
            Apa saja yang kita usahakan kita perjuangkan dengan senantiasa tawakkal memohon pertolongan kepada Alloh SWT, tidak akan bongkokan kepada Alloh SWT, tidak akan menemui jalan buntu, tidak akan menemui hambatan, pasti berhasil dengan suksesnya yang diridloi Alloh wa Rosuulihi SAW. "MIN   'ALAAMAATIN NAJA FIN-NIHAAYAAT-AR-RUJU’ILALLOHI FIL BIDAAYAAT".
           
            Tandanya suatu usaha perjuangan akan berhasil dengan sukses, yaitu pada permulaan melangkah dalam usaha itu senantiasa pasrah bongkokan kepada Alloh SWT, senantiasa memohon pertolongan kepada Alloh Ta’ala. Tidak membanggakan atau mengandalkan kepada amal ibadahnya, kepada usahanya, kepada amal ibadahnya, kepada usahanya, kepada teori atau ilmunya, kepada perhitungannya ... dan sebagainya dan sebagainya!. Ini berlaku secara umum dalam segala bidang. Baik bidang wusul sadar kepada Alloh Ta'ala terutama, maupun bidang-bidang lain yang dibutuhkan buat kepentingan hidup soal moril maupun materiil, soal dunia, maupun soal akhirat!.
“AR-RUJUU’ILALLOH” - Istilah Wahidiyah senantiasa LILLAH BILLAH, LIRROSUL BIRROSUL dan senantiasa berdepe-depe memohon pertolongan kepada Alloh SWT. Sama sekali tidak membanggakan amal ibadahnya, tidak membanggakan usaha dan perjuangannya, tidak membanggakan teori dan perhitungan-perhitungan!. Barang siapa senantiasa begitu dalam permulaan otomatis akan memperoleh hasil dengan suksesnya. Sebaliknya barang siapa membanggakan amaInya membanggakan usahanya akan mengalami kerugian tapi tidak merasa.
            Para hadirin-hadirot, mari kita melihat diri kita masing-masing, sudah tepatkah dalam amal-amal atau usaha atau perjuangan kita?. Terutama dalam perjuangan Wahidiyah dalam perjuangan Fafirruu Ilallohi wa Rosuulihi SAW ini. Mari para hadirin-hadirot kita berusaha memperbaiki mana-mana yang belum tepat dan mari kita tingkatkan kita sempurnakan apa-apa yang sudah tepat.
مَنْ اَشْرَقَتْ بِدَايَتُهُ اَشْرَقَتْ نِهَايَتُهُ
(Barang siapa pada permulaannya cemerlang akan cemerlang pula pada akhimya).
            Cemerlang atau bersinar dengan giat menjalankan amal-amal ibadah yang dengan sungguh-sungguh ikhlas dengan penuh tawakkal pasrah bongkokan kepada Alloh Ta'ala. Istilah Wahidiyah melaksanakan amal-amal ibadah atau usaha atau kegiatan-kegiatan dengan dijiwai LILLAH BILLAH LIRROSUL BIRROSUL. Amal-amal ibadah atau usaha atau perjuangan yang dapat mendekatkan diri kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Barang siapa yang pada permulaannya bersinar dengan amal-amal seperti itu, akhirnya akan memperoleh sukses yang bersinar yang gilang-gemilang. Yaitu wusul atau sadar kepada Alloh SWT berhasil, sowan di hadirat Alloh SWT... dengan mendapat ridlo-NYA. Ya mudah-mudahan para hadirin-hadirot kita dikaruniai menjadi orang yang sungguh-sungguh sadar kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW, sadar, dan menyadarkan umat dan masyarakat Amin!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar