guru murid gotong royong - al hikam
Mari para hadirin-hadirot yang dalam keadaan sebersih
mari yang paling bersih itu, mari kita mulai perjuangkan, diantaranya pengajian
mingguan dan perjuangan Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW pada umunya, mari
sekuat mungkin dengan seikhlas mungkin kita usahakan sesukses mungkin dan
sebagainya! Para hadirin-hadirot, nuwun sewu,
saya termasuk diantara yang ikut-ikut sekalipun hanya elok-elok bawang!. Nuwun
sewu, saya termasuk diantara kita yang mengikuti pengajian mingguan para
hadirin-hadirot. Sekalipun tadi saya katakan begitu, sekalipun bagaimana, tapi
satu bidang, otomatis, sebab saya juga ikut dalam pengajian yang
hadirin-hadirot laksanakan. Bahkan saya ada tugas yang dipikulkan kepada saya,
yaitu mengutarakan apa-apa yang saya utarakan pada setiap minggu. Para hadirin-hadirot, justru itu para hadirin-hadirot,
saya mohon maaf yang sebesar-besanya. Para
hadirin-hadirot, sering terutama saya sendiri, dalam perjuangan Wahidiyah ini
tidak ada istilah “Guru dan Murid”. Sebab dalam istilah “Guru”, seorang guru
mempuyai banyak syarat yang harus dimiliki. jika tidak memiliki syarat-syarat
itu, istilah guru itu otomatis tidak bisa dimiliki. Begitu juga murid. Disitu
ada syarat-syarat, yang jika tidak memiliki syarat-syarat itu otomatis tidak
tepat menjadi murid. Para hadirin-hadirot saya
sendiri terutama, yah sekalipun bagaimana dalam bidang ini saya jauh dari
mampu. Karena itu saya mohon mari sama-sama gotong-royong. “WA TAA AAWANUU ALAL
BARRI WAT TAQWA”. Kita sama-sama gotong-royong. Pokoknya mari bersama-sama
berlomba-lomba bersama-sama sowan dihadapan Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Siapa
saja dari kita yang kurang tepat, dengan bijaksana dengan lahiriyah dan
batiniyah terutama, kita dapat. Jadi kita apabila ada yang tidak tepat, sekuat mungkin atau semampu mungkin
supaya kita menyadari kelemahan-kelemahan yang kita perbuat ini para
hadirin-hadirot !, Para hadirin-hadirot tapi
di samping itu ada segi lain yang harus kita isi. Antara lain para
hadirin-hadirot, jangankan soal itu, malah segala sesuatu harus dipandang
sebagai guru kita, yang mengantarkan kita kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW.
Harus begitu dalam rangka guru kita. Kita isi bidang itu. Segala sesuatu pasti
mengantarkan kita kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW kalau kita mau diantarkan.
Kita diberi petunjuk oleh segala sesuatu. Itu Firman Tuhan. Itu Rosululloh SAW.
Mari sowan pada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Begitu para hadirin-hadirot.
Apalagi sesama kita, makhluk yang lebih sempuma dari makhluk-makhluk lain. Lebih
sempuma dalam arti mangantarkan kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Dari itu,
seharusnya semua itu harus kita jadikan sebagai guru. Kita merasa sebagai murid
diantara kita sama kita. justru itu kita harus mentakzim menghormat kepada guru
kita. Terutama guru yang mengantarkan kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW.
Terutama diantara kita sama kita. Dalam hati sanubari harus kita terapkan!.
Tapi para hadirin-hadirot, dalam bidang lahiriyah kita harus dapat mengisi yan
setepat-tepatnya sehingga bidang lahiriyah ini .......ini diridloi Alloh SWT wa
RosuuIihi SAW. Dan sehigga tidak merugikan bidang batiniyah. Kita harus mengisi
segala bidang. Sekalipun ada “TAQDI MUL AHAM” mendahulukan yang lebih aham.
Tapi kita harus mengisi segaIa bidang. Ya maaf, sekalipun kita harus mengikuti
segala bidang, tapi harus mengutamakan yang lebih penting. Yang lebih penting
adalah Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW !
Para hadirin-hadirot, di samping itu mari menengok,
menengok kebelakang para hadirin-hadirot. Menengok keluar para hadirin-hadirot.
Bagaimana keluarga yang kita tinggalkan di runiah masing-masing para
hadirin-hadirot?. Bagaimana pemilik kita, kenalan kita, masyarakat yang kita
tinggalkan!. Coba mari kita lihat para hadirin-hadirot!. Mari para
hadirin-hadirot!. Sampaikah para hadirin-hadirot?. Para
hadirin-hadirot!. Mari para hadirin-hadirot!. Ya mudah-mudahan acara pagi ini
benar-benar diridloi Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. Membuahkan manfaat dan membawa
kemajuan yang sebesar-besarnya. Amiin. Amiin. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar