tidak ada jalan buntu - al hikam
{مَاتَوَقَّفَ مَطْلُبٌ اَنْتَ
طَالِبُهُ بِرَبِّكَ وَلاَتَيسَّرَ مَطْلَبٌ اَنْتَ طَالِبُهُ بِنَفْسِكَ }
(Tidak akan menemui jalan buntu, tidak akan menemui
hambatan lebih-lebih kagagalan seseorang yang memperjuangkan apa yang dia
perjuangkan, selama dia didalam memperjuangkan atau mengusahakan senantiasa
FAFIRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW. Senantiasa berdepe-depe senantiasa memohon
kepada Alloh SWT. Sebaliknya 'WALAA TAYA SARO MATLABUN ANTA THOOLI-BUHU
BINAFSIKA" dan tidak akan lancar, senantiasa menemui jalan buntu atau
kegagalan apabila di dalam usaha atau berjuang apa yang diperjuangkan itu hanya
mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri tanpa menyerahkan dan memohon
pertolongan kepada Tuhannya.
Orang
yang memperjuangkan mengusahakan apa saja yang diperjuangkan, selama dia
senantiasa “tawakal” senantiasa menyerah bongkokan kepada Alloh SWT, pasti akan
lancar usahanya dan tidak akan menemui jalan buntu!. Sekalipun misalnya dalam
segi lahiriyah kelihatan dianya buntu tidak berhasil, tapi justru itu para
hadirin-hadirot, justru itulah yang paling menguntungkan bagi dia. Sekalipun
dalam lahiriyahnya buntu, rugi, kandas ditengah jalan, tapi justru inilah yang
paling menguntungkan bagi dirinya indallohi dan fit yaumil qiyaamah terutama!
tapi sebaliknya, berjuang atau usaha apa saja kok hanya mengandalkan
membanggakan kemampuannya, tidak akan menemui jalan yang lancar, senantiasa
buntu senantiasa kandas ditengah jalan. sekalipun kesehatan pada lahirnya
lancar dan berhasil apa yang di usahakan yang ia perjuangkan, sukses, tapi
justru sukses dan lancamya ini menjerumuskan membahayakan pada dirinya!.
terutama diyaumil qiyaamah nanti!
فَمَنْ اَنْزَلَ
حَوَآئِجَهُ بِاللهِ وَالتَجَأَ اِلَيْهِ وَتَوَكَّلَ فِى اَمْرِهِ كُلِّهِ
عَلَيْهِ كَفَاهُ كُلِّ مُؤْنَةٍ وَقَرِّبَ عَلَيْهِ كُلِّ بَعِيْدٍ وَيَسَّرَلَهُ
كُلِّ عَسِيْرٍ
(Maka barang siapa mendasarkan bermacam-macam hajatnya
BILLAH kepada Allah dan senantiasa berdepe-depe mengharap rohmat karunia-Nya
dan dengan tawakal menyerah bongkokan kepada Allah SWT segala persoalannya,
pastilah Allah mendatangkan ketenangan dan ketentraman, mendekatkan apa-apa
yang jauh dan memudahkan apa-apa yang sukar).
Ini
sedikit kupasan dari “matan” tadi. Barang siapa dalam berjuang atau usaha baik
pejuangan secara umum atau perorangan, dia di samping menggunakan kemampuan
lahiriyahnya, di samping menggunakan perhitungan lahiriyahnya dia senantiasa
menyerah bongkokan kepada Allah SWT. Senantiasa memohon merintih kepada Allah
SWT. Senantiasa berdepe-depe kepada Allah SWT, pasti otomatis dijangkung oleh
Allah SWT, sehingga di dalam usaha atau berjuang tadi mengalami lancar dan gampang, sukses, bermanfaat. Sekalipun pada suatu
ketika menemui macet atau buntu, tapi justru ini yang paling manfaat bagi dia!
Terutama buat besok pada yaumil qiyaamah!. Tapi sebaliknya para
hadirin-hadirot, orang yang nomor dua, yaitu orang yang hanya mengandalkan
perhitungannya, mengandalkan kernampuannya, fikirannya dan keahliannya, itu
sama sekali kosong sama sekali. Ya cuma Hubungan dia dengan Allah SWT yang
sesungguhnya dia senantiasa membutuhkan sekali dari Allah SWT. Tapi oleh dia
diputusi sendiri!. Otomatis yang nomor dua ini seialu mengalami buntu dan gagal
total. Sekalipun pada suatu ketika atau senantiasa sukses dan lancar, tapi
suksesnya itu sesungguhnya mengakibatkan kerugian besar bagi dirinya, terutama
pada yaumil qiyaamah para hadirin-hadirot!. Kita tinggal pilih yang mana
terserah!. Tapi otomatis akal yang sehat yang normal tentulah memilih yang kesatu
tadi, yaitu jalan yang menyelamatkan dan membahagiakan dirinya dunia dan
akhirot. Tapi para hadirin-hadirot kalau kita selalu ngglonjom jauh dari apa
yang semestinya, kita sendiri yang mengalami kerugian para hadirin-hadirot.
Disamping keluarga dan orang lain yang tidak tahu menahu persoalannya ikut juga
merasakan pahit getirnya, kita sendiri terutama yang merasakan para
hadirin-hadirot! ..Oleh karena itu mari para hadirin-hadirot, sesudah kita
mengoreksi kepada diri kita masing-masing dalam, segala bidang, mari mana-mana
yang belum tepat mari kita usahakan tepat. Mana-mana yang sudah tepat mari kita
pelihara kita jaga, dan kita usahakan kesempurnaannya dan peningkatannya. Kita
hidup didunia hanya sekali ini dan hanya sekejap saja kalau dibanding dengan hidup
di akhirot nanti. Kalau sudah terlanjur pindah kealam akhirot, kalau sudah
didatangi “izroil”, kita tidak bisa kembali lagi para hadirin-hadirot!.
Kalau
kita meleset, ya terus meleset terus!, kalau waktu itu kita sampai kejegur dan
sampai ketungko datangnya Izroil ... maka kita akan terus terjerumus para
hadirin-hadirot.
Oleh
karena itu mari para hadirin-hadirot kita menaruh perhatian yang sungguh-sungguh. Malaikat Izroil datangnya tidak
ada pemberitahuan sebelumnya. Segar bugar tahu-tahu mati, banyak. Lebih-lebih
ketika sakit masih kanak-kanak masih banyak juga yang mati. Lebih-lebih yang
sudah tua. Mari para hadirin-hadirot, kalau sudah terlanjur loncat dari dunia
tidak bisa kembali lagi. Coba, apakah saudara pernah mendengar dijaman ini, di
barat atau di timur, di Rusia atau di Amerika atau di mana saja, orang yang
mati bisa hidup lagi para hadirin-hadirot. Mulai Nabi Adam ‘alaihissalam sampai
besok hari kiamat tidak ada orang mati hidup kembali. Kecuali sementara itu
ketika zaman Nabi Isa ‘alaihissalam menghidupkan kembali orang yang sudah
meninggal. Untung sekali dia orang itu sebab ketika matinya dia mati dalam
keadaan kafir tidak sadar kepada Alloh SWT. Untung mendapat kesempatan
dihidupkan kembali oleh Nabi Isa ‘alaihissalam kemudian ia bertaubat. Tapi
inipun tidak lama para hadirin-hadirot, beberapa hari kemudian dia mati lagi.
Tapi untung sudah dalam keadaan diampuni dosa-dosanya oleh Alloh SWT. Tapi para
hadirin-hadirot sejagad ini, ya hanya satu itu, yang bisa hidup sesudah mati
lantaran dihidupkan oleh Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah dia mati yang pertama
itu para hadirin-hadirot dia mengalami betapa beratnya disiksa di alam kubur
para hadirin-hadirot. Untung sekali dia dihidupkan oleh Nabi Isa ‘alaihissalam,
dan kemudian segala kemampuannya digunakan dengan sungguh-sungguh untuk Fafiruu
Ilalloh wa Rosuulihi SAW.
Hanya
satu itu para hadirin-hadirot!, kalau kita tidak sungguh-sungguh karena
ragu-ragu, karena kita tidak konsekwen dengan keyakinan kita, percaya tapi
tidak konsekwen itu berarti ragu-ragu. Nanti kalau sudah pindah ke alam
akhirot, kita tidak bisa kembali lagi ke dunia para hadirin-hadirot. Oleh
karena itu mari para hadirin-hadirot. Ya mudah-mudahan pengajian pagi hari ini
benar-benar diridloi oleh Alloh SWT wa Rosuulihi SAW, membuahkan kemajuan yang
sepesat-pesatnya yang sesempurna-sempurnanya untuk fafirruu ilallohi wa
rosuulihi saw. amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar