Senin, 07 Juli 2014

maaf ( sambil nempeleng ) 


Nuwun sewu para hadirin hadirot, jika kita merasa masih banyak menyalahgunakan pemberian-pemberian dari Alloh SWT, mari cepat-cepat bertobat!. Mumpung masih ada kesempatan !. Mumpung belum dijadikan endeng-endengan antara Izroil dan dunia yang kita salahgunakan !. Dikatakan, asal kita mau tobat pasti diterima!. Adanya tidak diterima, itu disebabkan dari dirinya sendiri !. Kurang ikhlas kurang memenuhi syarat-syaratnya !. Tobatnya hanya imitasi hanya lahirnya saja. Kalau begitu saya mohon ampun, saya mohon tobat Gusti, tetapi, ibarat terhadap sesama kawannya mbakyu atau dik atau mas, saya minta maaf saya yang salah, tapi bilang begitu sambil menempeleng !. Tidak Tobat tapi mengejek, menghina !. Mengejek menghina sesama sudah terkecam begitu. Lebih-iebih berani-berani mengejek kepada Alloh SWT !.
Mari para hadirin hadirot kita doki, kita akui!. Kita ngrepo-ngrepo kepada Alloh SWT “saya dholim Gusti saya berlarut-larut begini begitu”, tapi disamping itu berbuat yang melukai terhadap Alloh SWT !.
Bukankah ini suatu ejekan terhadap Alloh SWT para hadirin hadirot ?. Mari para hadirin hadirot ?.
مَنْ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَ اْلنِّعَمِ بِوُجْدَانِهَا عَرَفَهَا مِنْ وُجُودِ فِقْدَنِهَا {اوكعا قال}
Barang siapa dikaruniai nikmat tidak merasai tidak menyadari bahwa diberi, nanti baru merasa jika nikmat itu sudah dicabut !. Pasti !. Kita sekarang diberi hidup oleh Alloh SWT !. Hidup tidak bisa dibeli dengan materi betapapun banyaknya !. Kita dibunuh atau diganti materi sejagad, maukah para hadirin hadirot ?. Kita bisa bernafas, bisa mendengar, melihat, berfikir dan lain sebagainya!. Kita semua diberi iman, islam, sadar! Tapi kalau kita tidak mau menyadari kesemuanya itu, tidak mau tahu adanya pemberian-pemberian itu, awaaas, nanti jika Izroil sudah datang, rasakan sendiri ! Hidup kita cabut !. Iman Islam kita jika kita tidak menyadarinya mungkin sekali dicabut sekaligus, ..... alangkah ...... para hadirin hadirot.

            Para hadirin hadirot!. Soal materi soal dunia tadi. Ya kalau disini daerah banjir. Air tidak ada harganya, malah waleh, bosan !. Tapi coba didaerah padang pasir yang jauh dari ujung tepian, ..... para hadirin hadirot, baru menyadari betapa nilainya air. Terutama kalau sudah mudah sekali tidak punya air!. Segelas air berani memberi puluhan, ratusan, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, jutaaan, bahkan milyaran bahkan kalau perlu sak jagad, berani menebusnya !. Itu hanya segelas air karena sudah sangat haus sekali. Jika dalam detik-detik itu tidak mendapat air segelas tadi, mati seketika. Itu baru hidup didunia yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan hidup diakhirot para hadirin hadirot!. Mari para hadirin hadirot, kita semua sudah memiliki ilmiah-ilmiah tentang itu, tapi,.... konsekwensi dari ilmiah itu bagaimana, mari kita masing-masing mengoreksi keadaan kita masing-masing !. Mari para hadirin hadirot!.
Banyak dawuh antara lain :
وَلَوْ تَرَى إِذِ اْلمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوا رُؤُسَهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصِرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالحًِا إِنَّا مُوقِيْنُوْن {الم سجدة١٢}
Dan alangkah ngerinya jika sekiranya kamu melihat kejadian ketika orang-orang yang berdoa menyalah gunakan itu menundukkan kepala dihadapan Tuhannya sambil berkata : “Yaa Tuhan kami, kami telah melihat mendengar; maka kembalikanlah kami kedunia, kami akan mengerjakan amal sholeh; sesungguhnya Kami sekarang adalah orang yang yaqin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar